Panitia khusus (Pansus) RUU Pemilu mengusulkan penambahan anggota DPR menjadi 579 atau bertambah 19 kursi. Mendagri Tjahjo Kumolo meminta usulan tersebut disimulasikan.

"Itu disimulasi dulu, bukan kita menolak. Simulasi dengan jernih, gitu saja. Elemen masyarakat Perludem teriak-teriak. Kan prinsip semangat pemerintah dan DPR satu, memperkuat sistem pemerintahan presidensil. Ini rezim partai politik ya, tapi aspirasi masyarakat dipertimbangkan," ujar Tjahjo di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017).

Pemerintah saat ini mengusulkan penambahan kursi anggota DPR menjadi 565 atau bertambah 5 kursi. Rinciannya, 2 kursi di Kepulauan Riau dan 3 kursi di Kalimantan Utara.

"Ya. Tapi ada tambahan lain, kalau nggak di Sulut juga. Ini kan perlu kompromi supaya menjelaskan ke publik itu tidak hanya tidak terkesan naik saja," jelas Tjahjo.

Usulan penambahan kursi menjadi 579 tercetus saat rapat Pansus RUU Pemilu April lalu. Usulan tersebut disampaikan anggota Pansus Pemilu Achmad Baidowi.

"Fraksi kemarin sepakat menambah 19, pemerintah belum menyepakati, biar Mendagri dan Menkeu yang mensimulasikan kira-kira kalau mau nambah berapa, kekuatan keuangan kita berapa. Kalau mau nambah 15-20, konsekuensinya banyak juga. Apakah mampu, kalau tak mampu, mampunya berapa," ujar Baidowi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/4). 

 


Selama satu tahun kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umum, politikus senior Golkar Akbar Tandjung menyebut elektabilitas partainya menurun. Akbar menyebut turunnya elektabilitas itu diketahui berdasarkan hasil survei.

"Kalo dari survei kan memperlihatkan menurun toh, bahkan ada waktu itu survei yang golkar itu 3,5 persen, walaupun itu bukan nasional. Tapi di sini kesimpulannya menurun. Bagaimana menurun ini kita bisa kita stop, kemudian kita melakukan langkah langkah supaya kita bisa naik kembali," kata Akbar di acara Refleksi Satu Tahun Partai Golkar kepemimpinan Setya Novanto, Ratna Lounge Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2017).

Akbar menyebut partainya selalu melakukan evaluasi untuk meningkatkan elektabilitas partai. Penilaian publik terhadap partai dan juga tokoh partai menjadi faktor penentu dalam pemilihan umum (pemilu).

"Besok kan kita lihat, penilaiannyakan pada waktunya nanti, pada waktu pemilu yang akan datang itu akan menentukan berhasil atau tidak. Juga ikut menentukan baik atau tidak ya tergantung bagimana pendapat publik terhadap partai dan tergantung publik juga pada tokoh tokoh partai dan kalau itu di jadikan sebagai bahan untuk di bicarakan dengan rapimnas ya bisa saja," paparnya.

Dia enggan mengaitkan tentang nama Novanto yang disebut di kasus e-KTP dengan elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut. Akbar mengatakan, pihaknya akan lebih memperhatikan opini publik.

"Saya tidak bisa mengatakan itu ya, bahwa opini publik harus kita perhatikan. Itu saja ya," tutupnya.



Entah sudah berapa hari Rizieq pergi ke Arab Saudi dan tidak kunjung kembali, entah kapan baru kembali dan entah bagaimana kelanjutannya. Beberapa hari belakangan, berita mengenai Rizieq seolah tak ada habisnya menghiasi media massa maupun media sosial, menyalip kepopuleran Ahok yang kini sedang di penjara.

Berbagai alasan Rizieq pergi ke luar negeri. Awalnya dikabarkan mendapat undangan dari Raja Salman untuk ibadah umroh, lalu kabarnya karena kaca rumahnya ditembak sniper, lalu terakhir terkuak ternyata kabur karena kasus chat sex hingga kalang kabut ingin meminta bantuan pada PBB dan mahkamah internasional dengan alasan merasa dikriminalisasi.

Mengenai rencana minta bantuan PBB atau mahkamah internasional, saya hanya bisa geleng-geleng sambil tertawa. Sejak kapan mereka mengurusi masalah beginian? Setahu saya mahkamah internasional mengurusi sengketa antar negara atau sengketa berskala besar, dan kejahatan universal yaitu genosida, kejahatan perang, agresi, dan kejahatan kemanusiaan yang sifat luas dan masif. Masa mereka mau mengurusi masalah kasus chat sex Rizieq? PBB juga rasanya tak mungkin mengurusi beginian. Terlalu kecil dan membuang-buang waktu untuk kasus demikian. Tapi ya itu hak dia, silakan cari perlindungan. Toh ini juga efek dari apa yang dia lakukan sendiri. Sekarang gilirannya mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbuatnya selama ini.

Rizieq sudah ditunggu kapan pulang, apakah cukup gentleman menghadapi kasusnya. Dan rasanya sulit untuk tidak membandingkan apa yang dilakukan Rizieq dibandingkan dengan Ahok. Ahok jantan hadapi kasusnya, tidak lari, tidak mangkir dan siap jalani hukumannya selama 2 tahun. Tapi Rizieq adalah pasangan yang saling melengkapi. Maksudnya bertolak belakang. Sering mangkir, beraninya hanya mengandalkan massa pengikutnya, dan ternyata lari ke luar negeri. Ini bukan gentleman sih, tapi, ah sudahlah. Biar publik yang menilai sendiri seperti apa Rizieq. Dan tolong jangan tanyakan pada gerombolan pengikutnya, karena apa pun yang terjadi, Rizieq adalah mulia di mata mereka.

Kiai sepuh Nahdlatul Ulama yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan Kediri KH Anwar Iskandar meminta Rizieq pulang ke tanah air. Sebagai ulama, Rizieq diminta memberi contoh menghormati proses hukum. Ditemui usai mengikuti apel kebangsaan peringatan Hari Lahir Ansor di lapangan Pondok Pesantren Lirboyo, Kiai Anwar Iskandar mengatakan apa yang dilakukan Rizieq Syihab dengan menolak panggilan polisi untuk menjalani pemeriksaan tak bisa dibenarkan.

“Kalau tidak salah saya pikir dia harus gentle, apalagi membawa nama ulama,” kata Kiai Anwar, Sabtu 20 Mei 2017. Ulama ini mengatakan Rizieq harus memberi contoh dan tauladan kepada pengikutnya dalam penegakkan hukum yang baik. Jika Rizieq pulang dan memenuhi panggilan polisi, akan terbuka dengan sendirinya apakah tudingan yang disangkakan kepadanya benar atau tidak. Hal itu juga tidak akan membingungkan umat yang selama ini menjadikan Rizieq sebagai panutan.

Rizieq sebenarnya dalam kondisi terjepit. Mau pulang tapi selalu dihantui dengan ilusi kriminalisasi yang dibuatnya sendiri. Tidak pulang, sudah pasti akan membuat publik menilai tidak baik, belum lagi bully yang banyak tak terkira. Sudah banyak di media sosial yang berkomentar pedas mengenai Rizieq, yang menilai dirinya tidak berani menghadapi kasusnya sendiri. Dalam kondisi terjepit seperti ini, wajar meminta perlidungan pihak lain seperti PBB, itu pun kalau berita ini benar. Tapi yang jelas banyak yang menilai bahwa Rizieq berani hanya pada ucapannya, tapi praktiknya tidak lulus. Dulu ketika Ahok dijadikan tersangka, Rizieq begitu ngotot meminta agar Ahok segera ditahan, agar tidak kabur keluar negeri dan tidak menghilangkan barang bukti. Kenyataannya hari ini kita tahu Rizieq tidak sanggup melaksanakan apa yang selama ini dia koar-koarkan. Sungguh, ini ibarat Rizieq menampar dan menelanjangi dirinya sendiri.

Lagipula Rizieq mau mengelak sampai kapan? Belum lagi berbagai kasus-kasus lainnya yang sedang menunggu. Keluar dari satu labirin akan ditunggu labirin berikutnya. Sebenarnya simpel seperti yang dikatakan kiai Anwar, Rizieq pulang dan berani jalani pemeriksaan. Kalau memang tidak terlibat ngapain takut. Kriminalisasi ulama sepertinya terlalu dipaksakan supaya bisa dijadikan alasan untuk keluar negeri. Telalu banyak menabur angin berkali-kali hingga sekarang sudah menjadi tornado. Maklum Rizieq pusing dan tak mau pulang.

Bagaimana menurut Anda?

 
Setiap orang, siapa pun dia, apa pun jabatannya pasti memiliki curahan hati (curhat), uneg-uneg yang disimpan dalam hati. Biasanya uneg-uneg ini akan disampaikan kepada orang yang kita percayai apakah itu orang tua, keluarga, sahabat ataupun teman dekat dengan tujuan mencari solusi atau sekedar untuk melepaskan beban.

Lalu bagaimana jika yang melakukan curhat itu adalah Presiden Jokowi ???



Kepada siapa Pak Jokowi melakukan  curhat ???

Para pembaca Setia Seword merasa penasaran ???

Mari selesaikan terus membaca tulisan ini sampai selesai, sehingga kita mengetahui apa yang dirasakan oleh Pak Jokowi selama ini dan kepada siapa Pak Jokowi selama ini menyampaikan curhat beliau.

Ternyata Pak Jokowi selama ini melakukan curhat kepada Ibunda beliau. Hal ini diketahui dari sebuah akun Facebok yang bernama Ustadz Enha (Nurul Huda Haem) 
 
Dalam akun Facebook tersebut, Ustadz Enha dan kawan-kawan mengunggah beberapa foto dan video bersama Ibunda Presiden Jokowi yang mereka temui bersama. Berikut adalah beberapa foto Ustadz Enha dan kawan-kawan saat bertemu dengan Ibunda Presiden Jokowi.
 
Pertemuan Ustadz Enha dan kawan-kawan dengan Ibunda Presiden Jokowi
Ustadz Enha dengan Ibunda Presiden Jokowi
Ustadz Enha bersama Ibunda Presiden Jokowi
Ustadz Enha dan kawan-kawan bersama Ibunda Presiden Jokowi
Dalam kesempatan yang langka tersebut, Ustadz Enha dan beberapa teman lainnya sempat menanyakan apa “curhatan” Presiden Jokowi kepada Ibunda beliau. Berikut adalah penggalan postingan Ustadz Enha tersebut :
 
 Dari postingan Ustad Enha tersebut, ternyata Presiden Jokowi selalu menghubungi Ibunda beliau sejak kecil bila ada masalah atau ada yang ingin disampaikan. Dan hal ternyata ini sudah menjadi kebiasaan Presiden Jokowi sejak kecil yang selalu melakukan curhat kepada Ibunda beliau, minimal memohon doa restu atau penguatan.

Dari perkataan Ibunda, ternyata Presiden Jokowi merasa “sedih” dalam kasus Ahok. Presiden Jokowi merasa heran  karena setelah Ahok masuk penjara, para pendemo masih menuntut yang lainnya. Ibunda beliau juga mengatakan jika Pak Jokowi merasakan bahwa kasus Ahok hanya sasaran antara, tetapi Ibunda beliau selalu mengingatkan Pak Jokowi untuk pasrah kepada Gusti Allah.

Ibunda Presiden Jokowi mengatakan bahwa Pak Jokowi adalah termasuk orang yang mandiri dan kuat, tidak pernah merepotkan orang tua, bertanggung jawab, dan selalu meminta doa dan restu dari beliau.

Ibunda Presiden Jokowi mengatakan bahwa Pak Jokowi sangat mencintai Indonesia, beliau ingin ada perubahan lebih baik di Indonesia dan ingin memberikan keteladanan, makanya Pak Jokowi tidak pernah mengambil gajinya saat beliau masih menjabat walikota di Solo, bahkan gaji supir beliau semuanya dibayar melalui bisnis kayu yang dirintis oleh Pak Jokowi sejak lama.

Ibunda Pak Jokowi juga mengatakan  bahwa beliau tidak melakukan hal yang istimewa dalam mendidik Pak Jokowi. Ibunda hanya berpesan kepada Pak Jokowi siapapun orang dari keluarga biasa akan bisa menjadi orang besar dan berpangkat tinggi asal dia mau melakukan kerja keras, jujur, ikhlas dan semangat.

Ibunda Presiden Jokowi juga menceritakan bagaimana berita hoax menjadi upaya paling mengerikan dalam menjegal kepemimpinan Pak Jokowi.

Sebagai penutup, penulis membagikan video tentang petuah Ibunda kepada Pak Jokowi berikut ini :


Penulis merasa BANGGA karena telah memilih Pak Jokowi sebagai Presiden untuk periode 2014-2019 meskipun pada saat itu begitu banyak berita hoax dan fitnah yang bertebaran di media cetak, terlebih lagi dalam media sosial. Penulis jadi ingat bagaimana media obor rakyat menyebarkan berita hoax dan fitnah kepada Pak Jokowi. Penulis juga ingat bagaimana berita hoax dan fitnah tentang Pak Jokowi bertebaran di dunia maya secara terstruktur, sistematis dan masif. Penulis juga sama seperti pembaca setia di Seword yang mencoba meluruskan berita hoax dan fitnah kepada Presiden Jokowi. Sungguh pengalaman tersendiri bagi penulis saat itu. Penulis bersama teman-teman di dunia maya dari seluruh pelosok Indonesia bersatu untuk meluruskan berita hoax dan fitnah terhadap Pak Jokowi. Dan Alhamdulillah, akhirnya dengan kuasa Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Pak Jokowi menjadi Presiden  Republik Indonesia meskipun harus berhadapan dengan capres tetangga dan pengikutnya yang belum bisa move on sampai detik ini !!! 😀

Tidak terasa, sudah tiga tahun capres tetangga dan pengikutnya belum bisa move on 😛

Penulis merasa sangat terharu dan bangga menjadi salah satu orang yang pernah memilih Pak Jokowi sebagai Presiden Indonesia untuk periode tahun 2014-2019. Sekarang kita bisa melihat sendiri bagaimana perubahan yang sudah dilakukan Pak Jokowi selama ini dengan menciptakan infrastruktur yang dapat meningkatkan perekonomian di seluruh pelosok Indonesia saat ini dan untuk masa yang akan datang.

Jika penulis dan pembaca setia di Seword puas terhadap apa yang dilakukan Pak Jokowi selama ini, mari kita bersatu kembali untuk memilih Pak Jokowi sebagai Presiden untuk periode 2019-2024 yang akan datang

Salam 2 Periode !
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Buat orang yang suka bepergian ke luar negeri, pasti paham apa artinya sebuah passport. Passport ibarat nyawa kita ketika kita ada d iluar negeri. Pada kasus human trafficking, si mafia menahan passport korban yang mereka jual di luar negeri. Bahkan di Arab Saudia, para Tenaga Kerja Indonesia atau TKI yang bekerja, passportnya ditahan oleh majikan untuk jaminan mereka tidak akan melarikan diri.

Saya masih ingat dulu waktu Arcandra Tahar dan Gloria si Pengibar Bendera yang di kasuskan oleh kaum Bumi Datar karena passport dia ternyata bukan passport Indonesia, bisa dibilang pengetahuan saya tentang passport dan kewarganegaraan hampir hatam karena debat dengan para kampret. Waktu itu Onta masih belum muncul di Indonesia.

Dari beberapa debat, saya baru tahu kalau secara Hukum Internasional, tidak seorang manusiapun dimuka bumi ini tidak boleh tidak memiliki passport atau kewarganegaraan. Semua manusia dari sejak lahir sampai mereka mati, wajib memiliki kewarganegaraan.

Ketika kita ada di negara lain dan passport kita hilang, kita pasti panik karena takut tidak bisa pulang dan dikejar-kejar oleh pihak imigrasi setempat. Seperti nasib orang-orang Indonesia illegal di Eropa, tiap hari kerjanya kucing-kucingan. Tapi kepanikan itu tidak perlu terjadi kalau kita tahu apa yang harus dilakukan ketika passport kita hilang.

Pertama kita pergi ke kantor polisi lalu ke KBRI. Kalau kita pemegang resident permit, KBRI akan memberikan kita passport pengganti. Tapi kalau kita sedang jalan-jalan alias turis, KBRI akan memberikan passport jalan yang hanya bisa dipakai untuk pulang dan kita mengurusnya di daerah tempat kita tinggal.

Saya masih ingat dulu waktu Arcandra Tahar dan Gloria si Pengibar Bendera yang di kasuskan oleh kaum Bumi Datar karena passport dia ternyata bukan passport Indonesia, bisa dibilang pengetahuan saya tentang passport dan kewarganegaraan hampir hatam karena debat dengan para kampret. Waktu itu Onta masih belum muncul di Indonesia.

Dari beberapa debat, saya baru tahu kalau secara Hukum Internasional, tidak seorang manusiapun dimuka bumi ini tidak boleh tidak memiliki passport atau kewarganegaraan. Semua manusia dari sejak lahir sampai mereka mati, wajib memiliki kewarganegaraan.

Ketika kita ada di negara lain dan passport kita hilang, kita pasti panik karena takut tidak bisa pulang dan dikejar-kejar oleh pihak imigrasi setempat. Seperti nasib orang-orang Indonesia illegal di Eropa, tiap hari kerjanya kucing-kucingan. Tapi kepanikan itu tidak perlu terjadi kalau kita tahu apa yang harus dilakukan ketika passport kita hilang.

Pertama kita pergi ke kantor polisi lalu ke KBRI. Kalau kita pemegang resident permit, KBRI akan memberikan kita passport pengganti. Tapi kalau kita sedang jalan-jalan alias turis, KBRI akan memberikan passport jalan yang hanya bisa dSekarang kasus Rizieq Shihab yang passportnya “akan” dibekukan oleh Negara karena dia menentang Negara. Kebayang tidak status dia kemudian apa? 1001 Pengacara tidak akan bisa membantu dia kalau Negara benar-benar membekukan Passport dia.

Mana dia ada di Mekkah lagi. Asal kalian tahu saja, KBRI atau konsulat di Mekkah, Jeddah, Riyadh dan daerah lain di Arab Saudi, mereka tidak seramah KBRI di Eropa. Kenapa? Karena mereka sibuk mengurusi WNI yang akan dipancung besok dan mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan hidup dan mati seseorang.

Seorang teman yang pernah ditugaskan menjadi diplomat di Jeddah bilang, “Wah urusan passport hilang mah udah ga dilirik. Tenaga kita disana terbatas, sementara orang-orang yang terancam hukuman mati atau potong tangan banyak yang harus kita bela”.

Kalian ingat kasus ratusan Jemaah haji yang terbengkalai di Jeddah karena agen perjalanannya jahat? Para haji yanag harusnya pulang, terpaksa harus nunggu sampai 20 hari karena lamanya pengurusan.

Asli, saya gedek waktu baca berita soal agen perjalanan haji yang jahat menipu ratusan jemahaan di Jeddah. Kebayang menderitanya para orang-orang yang sudah lanjut usia harus luntang lantung belasan sampai puluhan hari di Negara orang karena passportnya tidak berlaku alias bodong. Bener-bener kurang ajar.

Sekarang Rizieq yang sok iye dari Jeddah pergi ke Malaysia lalu balik lagi ke Jeddah. Memangnya dia jalan-jalan begitu pake dokumen apa? Ya pake passport! Memang Rizieq itu siapa bisa sebegitu sombongnya terhadap Negara?

Kabur dari kasus yang dihadapi ke luar negeri justru membuat Negara menjadi berada diatas angin. Karena secara tidak langsung leher dia dipegang oleh Negara. Apalagi Rizieq termasuk “Out of law man”. Koruptor aja yang punya duit banyak, ketika diancam akan dicabut kewarganegaraannya, mereka kejang-kejang kecuali mereka yang punya dua kewarganegaraan secara illegal.

Passport itu sama dengan kewarganegaraan kita. Kalau passport dicabut artinya kewarganegaraan kita kitapun dicabut, passport kita dibekukan, artinya beku pula kewarganegaraan kita. Untuk kasus Rizieq Shihab, mengobtain kewarganegaraan Negara lain seperti Arab Saudi, adalah sesuatu yang hampir tidak mungkin terjadi. Kecuali dia ada di Somalia!

Jadi ingat teman saya yang nekad “jalan-jalan” ke Somalia, dia berkunjung selama 4 hari, pulang-pulang dia menjadi Warga Negara Somalia, “I just bought a bunch of KAT and a hundred dollar of money for the guy” dan passportnya beneran ditandatangani oleh pihak yang berwenang! Asli! Bisa digunakan!

Rizieq bisa tuh pergi ke Somalia cuma buat dapat kewarganegaraan kalau-kalau status pembekuan ditingkatkan menjadi status “dicabut”.

Yang saya ingin tahu, siapa orang yang sudah menyarankan Rizieq untuk kabur ke luar negeri dengan dalih umroh tapi seluruh anggota keluarga dibawa serta? Si Macan Asia kah? Karena dulu saya sempat membaca dalih dia umroh karena mendapat hadiah dari Prabowo atas kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kalau iya dia orangnya, saya paham kenapa. Dulu kan dia juga sempat kabur ke Jordania. Dia pikir, Rizieq bisa melakukan hal yang sama. Cuma dia lupa, mertua rizieq bukan siapa-siapa karena istri Rizieq hanya wanita biasa.ipakai untuk pulang dan kita mengurusnya di daerah tempat kita tinggal.


Enam tersangka baru kasus dugaan penganiayaan dalam Diksar Mapala UNISI, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Mapolres Karanganyar, Jumat (19/5/2017).

Namun hingga pukul 16.00 WIB, keenam tersangka tidak memenuhi panggilan tim penyidik. Panggilan hari ini merupakan panggilan yang kedua.

Padahal Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, sebelumnya telah mengancam akan melakukan upaya paksa jika para tersangka tidak memenuhi panggilan kedua.

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak menilai alasan ketidakhadiran mereka tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, polisi telah mengirimkan surat kepada para tersangka. Surat panggilan ditujukan dengan empat alamat, yakni rektorat UII, kantor Mapala Unisi di Jl Cik Di Tiro Yogyakarta, indekos dan rumah tempat tinggal asal.

Ade mengaku tengah merumuskan langkah selanjutnya, termasuk upaya paksa menghadirkan tersangka ke hadapan penyidik. "Semoga upaya paksa yang akan kita lakukan tidak sampai Senin. Jadi biar kita saja yang menjemput," ungkap Ade Safri.

Sementara itu secara terpisah, penasihat hukum tersangka, Achiel Suyanto mengaku kliennya belum menerima surat panggilan hingga hari Jumat pagi. Hal tersebut menjadi alasan pihaknya tidak menghadiri pemeriksaaan yang sudah dijadwalkan tim penyidik.

"Hingga tadi pagi, adik-adik dan orang tua anggota Mapala UII belum menerima surat panggilan. Sesuai janji, saya akan hadapkan mereka, Senin (22/5) mendatang," kata Achiel.


Melihat nasib Rizieq sekarang yang berbeda 360 derajat dengan nasib nya yang dulu, membuat kita merasa prihatin, kasihan dan juga geregetan. Prihatin karena nasib keberuntungannya tidak bertahan lama, kasihan karena orang “sesuci” dia malah terjerat kasus chat yang kontennya berbau pornografi dan geregetan karena dia malah kabur ke luar negeri saat mau diperiksa oleh polisi.

Kita tentu masih ingat bagaimana nama Rizieq meroket setinggi langit saat menjadi panglima pada aksi 212 beberapa waktu yang lalu. Tapi sayangnya, Rizieq yang keasyikan terbang dilangit lupa melihat rumput dibumi. Hal inilah yang membuatnya menjadi “sombong” dan sekarang dia terpaksa menuai hasil dari kesombongannya tersebut.

Rizieq tersangkut kasus chat sex dengan Firza Husein. Kalau Rizieq memilih kabur ke luar negeri dengan alasan umroh (ada juga yang bilang diundang Raja Salman), Firza dengan gagah berani memenuhi panggilan polisi. Setelah foto seronoknya di konfirmasi keasliannya, status Firza meningkat jadi tersangka. Tapi walaupun jadi tersangka, saya melihat di sosial media apa yang dilakukan Firza ini lebih banyak mendapatkan simpati dari netizen dari pada apa yang dilakukan Rizieq. Rizieq malah semakin santar di hujat sana sini oleh peselancar dunia maya.

 Tapi nampaknya aksi kabur-kaburan Rizieq akan segera berakhir bilamana Dirjen Imigrasi membekukan paspornya. Dimanapun Rizieq sembunyi, dia akan di deportasi oleh negara tersebut karena dianggap Warga Negara Asing (WNA) illegal.

Kalau ini dilakukan, sudah tentu Rizieq akan semakin tegang. Malunya apalagi. Panglima 212, Pimpinan FPI dan Imam Besar di pulangkan polisi dengan paksa.

Direktur Lalu Lintas Keimigrasian, Maryoto Sumadi mengungkapkan pihaknya sudah bertukar data dengan pihak kepolisian terkait posisi Rizieq di Arab Saudi. Saat ini beliau hanya menunggu  permintaan pembekuan paspor dari pihak kepolisian.

“Karena di luar negeri itu, ketika putusan koordinasi ditetapkan paspor dicabut. Bukan ekstadisi, deportasi melalui mekanisme ke imigrasi. Jadi deportasi dari negara tersebut,” jelasnya.

Pembekuan paspor ini bukan hanya membuat Rizieq semakin tegang tapi juga membuat pengacaranya, Sugito Atmo Prawiro kejang-kejang. Sebelumnya dia dengan percaya diri mengatakan bahwa Rizieq tidak akan pulang ke Indonesia untuk penuhi panggilan polisi sampai Jokowi tidak lagi jadi presiden.

Menunggu Jokowi tidak lagi jadi presiden berarti dua tahun lagi yakni waktu menjelang pilpres 2019 nanti. Itupun dengan catatan Jokowi kalah di pertarungan merebut kursi presiden di tahun 2019. 

Kalau Jokowi menang, berarti Rizieq harus menunggu paling tidak 5 tahun lagi. Ditambah 2 tahun yang sekarang, lebih kurang 7 tahun lagi Rizieq baru akan pulang ke Indonesia. Rizieq bisa-bisa saja menunggu 7 tahun lagi untuk pulang selama dana untuk hidup di luar negeri masih ada. Tapi apa dia fikir polisi mau menunggu selama itu?

Memangnya Rizieq siapa? Dia tidak bisa mengatur-ngatur penegak hukum. Penegak hukum juga tidak mau diatur-atur sama dia. Sekali polisi suruh pulang, mau tidak mau Rizieq harus pulang. Mau dengan cara sukarela ataupun cara paksa.

 Saran saya, mending Rizieq pulang saja dengan kemauan sendiri. Daripada dipaksa pulang sama polisi. Mau letak dimana mukanya? Apa tidak malu sama alumni 212 yang sangat mengidolakannya?

Prinsipnya kalau Rizieq merasa tidak bersalah, kenapa mesti takut? Kalau Rizieq merasa kasus ini bermuatan politik, fitnah ataupun kriminalisasi terhadap ulama, nanti saja dijelaskan dipengadilan. Sederhanakan?


Politik di Indonesia itu sangat-sangat dinamis, apapun bisa terjadi, kawan jadi lawan, lawan bisa juga jadi kawan. Tetapi kawan kadang bisa menjadi duri dalam daging, inilah fenomenanya dan bukan rahasia umum pula.

Permainan politik sudah dimulai dari awal Pilpres 2014 lalu, ini yang menjadi langkah awal perpecahan dan terbelahnya persatuan di Indonesia, ini menurut penulis sendiri, ada kubu pro dan kontra Joko Widodo yang bertebaran di mana-mana, baik dunia nyata maupun dunia maya.

Kebanyakan kubu kontra Jokowi adalah kubu dari Prabowo Subianto, kubu inilah yang selalu melancarkan serangan terhadap kubu Jokowi, Prabowo Subianto seakan masih saja ingin mengalahkan Jokowi sebenarnya bukan Jokowi sasarannya, tetapi Megawati Soekarno Putri yang mengantarkan Jokowi untuk duduk di kursi Presiden Indonesia.

Pilpres 2014 memunculkan banyak sekali media yang menyerang masing-masing pasangan calon yang mengikuti kontestasi tersebut, tentu ini juga memunculkan individu-individu dan kelompok yang bertahan menyerang disertai juga kelompok yang berada di kubu sebelah untuk membela.

Pilpres 2014 lalu memang menyisakan luka dalam bagi salah satu calon, bukan Prabowo Subianto sebenarnya, tetapi Jusuf Kalla (JK), hanya saja waktu itu JK tidak memiliki partai, dalam artian tidak duduk dalam posisi tertinggi Partai Golkar yang waktu itu dikuasai oleh Aburizal Bakrie.

Dalam Pilpres 2009 sebelumnya JK berpasangan dengan Wiranto untuk bersaing mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Tentu saja JK harus mengakui kepopuleran SBY, meski kendaraan JK waktu itu sangat kuat, Partai Golkar.

Nah di 2014 lalu JK sempat memang menjadi rebutan, Joko Widodo dan juga Prabowo Subianto, meski pada akhirnya berlabuh ke Jokowi, padahal ada survey yang mengatakan bahwasannya duet Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla bisa mengalahkan kepopuleran Joko Widodo yang saat itu memang sedang tinggi popularitasnya, baik secara kinerja dan personal.

Kenapa JK yang jadi rebutan? Mungkin yang pertama adalah faktor daerah dimana JK berasal, bukan itu saja, keuangan JK juga bisa menyokong keterpilihan Jokowi maupun Prabowo di Pilpres lalu. Kedua adalah ketokohan JK yang banyak mengepalai lembaga-lembaga di luar pemerintahan dan juga kemungkinan JK bisa menarik banyak massa baik dari Partai maupun agama, karena JK adalah salah satu tokoh NU yang terkenal.

Nah ini kemungkinan yang membuat JK masih merasa dirinya bisa mengubah arah Indonesia sesuai dengan apa yang nanti di harapkan. Ingat dimana masa kepemimpinan SBY-JK yang membuat JK mengalami beberapa kali offside mendahului SBY sebagai Presiden kala itu. Beberapa putusannya seperti mengangkangi SBY sebagai Presiden, itu yang membuat SBY tidak akur lagi dengan JK di 2009.

Nah, kecenderungan JK tidak akur lagi dengan “atasannya” kali ini juga bisa dibuktikan dengan berlangsungnya Pilkada DKI Jakarta kemarin, setelah kemenangan Anies Baswedan dan juga Sandiaga Uno, terkuak bagaimana peran JK di kubu mereka berdua ini. Dari segi finansial, seluruh keluarga JK mengerahkan seluruh sumber daya mereka yang ada untuk bisa ikut “merebut” Jakarta kembali. Berarti seharusnya sekarang ini JK berafiliasi dengan kubu Prabowo Subianto.

Kedekatan mereka berdua ini mungkin memang dari segi kepartaian dan juga sebagai seorang pengusaha, JK dan Prabowo aktif di Golkar, dan terus menerus menjalin hubungan internal untuk bisa berkoalisi seperti mimpi mereka di 2014 lalu. Mungkinkah hal ini akan terulang di 2019 nanti?

Seperti penulis bilang, politik kita itu dinamis, semua bisa saja terjadi, entah JK akan berduet dengan Prabowo Subianto dengan komposisi sebagai berikut :

JK menjadi Calon Presiden dan Prabowo Mengalah untuk menduduki kursi Calon Wakil Presiden,
JK akan menjadi Calon Wakil Presiden untuk 3 Presiden Berbeda, Prabowo tentu akan menjadi Calon Presiden.
Ini adalah kemungkinannya, tetapi mungkin dari segi umur JK tidak mumpuni, pasti JK akan mengajukan calon lain yang merupakan rekomendasinya sebagaimana JK merekomendasikan Anies Baswedan untuk dipilih Prabowo mendampingi Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta.

Kans terpilihnya JK untuk menjadi pendamping Prabowo memang sangat terbuka, apalagi bukan rahasia umum lagi kalau mereka juga sudah membangun koalisi diam-diam di Pilkada Jakarta kemarin. Sesuai dengan apa yang selalu digaungkan oleh banyak politisi Gerindra yang mengatakan bahwa kemenangan di Jakarta akan menentukan jalannya Pilpres di 2019 mendatang,

Sebagai orang awam, penulis coba menelaah hal ini, mungkin sangat mungkin sekali apabila benar, kita akan memilik sejarah yang tidak bisa disamakan dengan negara lain, kita memiliki seseorang yang akan bisa menjadi Wakil Presiden di 3 periode Presiden yang berbeda.

Ingat, JK adalah indikator pemenangan untuk daerah pemilihan luar Jawa, karena pasangan Presiden dan Wakil Presiden Jawa dan luar Jawa biasanya mendatangkan suara yang begitu banyak. Apakah ini akan menjadi kenyataan? Kita tunggu saja nanti di tahun depan.



Ya seperti itulah … JK


Polisi telah menetapkan Firza Husein sebagai tersangka pornografi dalam kasus 'baladacintarizieq'. Sementara imam besar FPI Habib Rizieq Syihab yang juga terkait dalam kasus tersebut masih berstatus sebagai saksi.

"(Rizieq) belum ya. Jadi kita masih meningkatkan status FHM (Firza) dari saksi menjadi tersangka," ujar Kabid Humaa Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Argo mengatakan, soal kemungkinan penetapan status tersangka Habib Rizieq adalah kewenangan penyidik. Ia menambahkan, penyidik masih mengumpulkan alat bukti yang ada.

"Kita tunggu saja. Yang penting hari ini satu saksi yang kita periksa meningkat statusnya," katanya.

Saat ini Rizieq sendiri masih berada di Arab Saudi setelah sebelumnya sempat ke Malaysia. Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Pawiro menyebut, Rizieq sengaja mangkir dari pemeriksaan polisi karena menganggap kasus itu sebagai rekayasa.

Sementara polisi telah menerbitkan surat perintah membawa Rizieq. Tetapi sejauh ini polisi belum ada upaya untuk bekerja sama dengan interpol guna membawa Rizieq dari Arab Saudi.

Kasus 'baladacintarizieq' berawal dari beredarnya rekaman audio dan chat antara dua orang yang diyakini sebagai Firza dan Habib Rizieq. Keduanya lantas dipanggil untuk diperiksa. Baik Firza maupun Habib Rizieq sudah membantah keterlibatan dalam chat tersebut.

Rizieq menyebut kasus ini sebagai fitnah besar. Sementara Firza melalui pengacaranya mengatakan tidak pernah berpose tanpa busana seperti yang ada di situs 'baladacintarizieq'.


Sebanyak 8 tokoh pimpinan organisasi keagamaan di Indonesia berkumpul di Istana dan bertemu Presiden Joko Widodo. Pada pertemuan tadi, Jokowi hanya didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Pertemuan berlangsung selama satu jam secara tertutup di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2017). Delapan tokoh agama yang hadir yakni dari PBNU, Muhammadiyah, MUI, Wali Gereja Indonesia, PGI, Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Parisada Hindu Dharma, dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu.

"Jangan saling menghujat karena kita bersaudara, jangan saling jelekan karena kita bersaudara, jangan saling fitnah karena kita bersaudara, jangan saling menolak karena kita bersaudara, jangan saling mendemo, habis energi kita untuk hal-hal seperti itu, karena kita bersaudara," tutur Jokowi usai pertemuan.

Meski tak ikut dalam pembukaan pertemuan, Mensesneg Pratikno tampak ketika Jokowi dan lainnya akan menggelar jumpa pers. Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tidak tampak hadir hingga jumpa pers selesai.

Ketidakhadiran dua tokoh itu bukan berarti tidak mendukung hasil pertemuan. Rupanya mereka telah diagendakan hadir di tempat lain sebelum adanya agenda pertemuan ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla Selasa pagi telah terbang menuju London, Inggris. JK dijadwalkan menyampaikan kuliah umum di Oxford Centre for Islamic Studies.

Sementara itu Menag Lukman membuka Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) III di Bangka Belitung. Dalam pidatonya kepada para peserta, Lukman menegaskan komitmen untuk mengembangkan Pramuka di madrasah dan pondok pesantren.

Pertemuan di Istana hari ini memang diagendakan cukup mendadak. Bahkan PBNU dan PP Muhammadiyah tidak menghadirkan ketua umumnya karena pertemuan ini berbarengan dengan agenda lain.

"Saya ditelepon Pak Said Aqil (Ketum PBNU) kemarin siang (15/5). Pak Aqil sendiri ada acara di Bandung. Sudah dijadwal lama. Ini karena mendadak, akhirnya saya mewakili beliau," kata Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.


Penyidik Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya menetapkan Firza Husein sebagai tersangka kasus pornografi. Polisi menyebut telah mengantongi alat bukti yang cukup dalam peningkatan status tersangka tersebut.

"Dua alat bukti yang cukup. Ada laporan polisi, keterangan saksi, barang bukti, dan keterangan ahli," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/5/2017) malam.

Argo menyampaikan, dari hasil digital forensik ditemukan adanya komunikasi percakapan antara Firza Husein dengan imam besar FPI Habib Rizieq terkait dugaan pornografi di kasus 'baladacintarizieq' tersebut.

"Saksi ahli menyampaikan ada hubungan transmisi dari kedua handphone. Kedua handphone sudah kita periksa, handphone-nya FHM (Firza) dan HRS (Rizieq)," lanjut Argo.

Sebelumnya, Argo juga menyampaikan bahwa ahli telematika menyebutkan bahwa foto wanita telanjang di media sosial adalah asli dan bukan rekayasa. Sementara ahli face recognition Inafis Polri Hery Cahyono menyatakan ada kecocokkan foto porno wanita yang beredar di media sosial dengan Firza Husein.

"Ya, baik dari sistem algoritma yang saya sebut tadi, dia automaticaly, jadi hasilnya secara otomatis akan match," tegas Hery kepada wartawan pada Senin 15 Mei malam.

Sedangkan ahli pidana menyebutkan bahwa chating-an antara Firza dan Habib Rizieq memenuhi unsur pidana seperti tertuang dalam Pasa 4, 6 dan 8 UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

Habib Rizieq menyebut kasus 'baladacintarizieq' sebagai fitnah besar. Sementara Firza melalui pengacaranya menyatakan sang klien tidak pernah berpose tanpa busana seperti yang ada di situs 'baladacintarizieq'. Seorang saksi lain, Fatima atau Kak Emma yang namanya disebut dalam rekaman suara yang beredar, mengakui pernah berbincang dengan Firza soal Habib Rizieq.


Pernyataan mengejutkan keluar dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Dia menganalogikan Hotel Alexis sebagai surga dunia. Surga dunia yang dimaksud merujuk pada praktik prostitusi. Bukan seperti Kalijodo atau Dolly, praktik prostitusi di Hotel Alexis disebut-sebut khusus untuk kelas kakap.

Bahkan, Ahok menyebut salah satu lantai yang hotel itu yakni lantai 7 sebagai tempat para tamu hidung belang menikmati praktik prostitusi. "Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? ada, prostitusi artis di mana? di hotel. Di Alexis itu lantai 7 nya surga dunia loh (prostitusi). Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai 7," kata Ahok di Balai Kota, kemarin.

Berdasarkan informasi dihimpun merdeka.com, pernyataan Ahok ada benarnya. Sebut saja Tomo, lajang asal Bogor ini tidak menampik 'surga dunia' yang disebut Ahok. Dia menceritakan pengalamannya bertandang ke hotel yang terletak di kawasan Jakarta Utara tersebut.

Tomo menyebut Hotel Alexis tempat melepas penatnya hidup di Jakarta. Bagaimana tidak, hotel itu menawarkan berbagai fasilitas hiburan yang memanjakan kaum adam, termasuk urusan pelampiasan syahwat.

Dia tidak segan menyebut hotel ini benar-benar maksimal menyediakan fasilitas hiburan malam yang dibutuhkan pengunjung. Mulai dari bar yang dilengkapi minuman alkohol berbagai jenis dan merek, diskotek dengan para DJ wanita seksi, spa, lounge dan kolam air hangat.

"Ya kalau dibilang surga, benar itu," singkatnya sambil tertawa saat berbincang dengan merdeka.com, semalam.

Setelah memarkir kendaraan di area yang disediakan, petugas keamanan akan mengarahkan tamu sesuai tujuan kedatangan. Misalnya, kalau tamu ingin menghabiskan malam di diskotek, akan diarahkan ke lantai 1. 'Surga' di lantai 7 bisa langsung dicapai dengan lift penghubung antara area parkir dan lokasi lantai. Tapi, kata dia, penjagaan sangat ketat.

"Begitu sampai di lantai 7, tidak boleh ada kamera. Kalau kelihatan handphone dipakai buat motret, langsung diambil security," katanya.

Keluar dari lift di lantai tujuh, tamu akan disambut ruangan luas dengan lantunan musik santai. Wanita-wanita berpakaian minim nampak menunggu di sofa empuk yang disediakan mengelilingi lantai tersebut. Ibarat etalase. Kebanyakan diimpor dari negara lain. Yang terkenal di hotel itu, kata dia, mereka yang diimpor dari Uzbekistan.

"Mereka duduk berkelompok. Ada yang kelompok dari China, Uzbekistan, Thailand, dan lokal juga ada. Mereka tidak berbaur karena keterbatasan bahasa. Mereka enggak bisa bahasa Inggris," imbuhnya.

Di lantai yang dikenal dengan sebutan lounge itu, tamu bisa bersantai duduk di sofa terlebih dulu. Biasanya tamu memesan minuman, mulai dari minuman soda sampai wine, sambil mengarahkan pandangan ke arah perempuan yang duduk di sudut lain. Transaksi dilakukan di lantai 7.

"Tarifnya kalau yang China dulu itu sekitar Rp 2,1 juta. Kalau yang lokal dulu sekitar Rp 1 juta. Mungkin sekarang sudah naik," katanya.

Setelah menentukan pilihan dan mendaftarkan diri ke resepsionis, tamu punya pilihan untuk bersantai dan berendam terlebih dulu di kolam air hangat ditemani perempuan pilihannya, atau langsung beralih ke lantai khusus yang menyediakan kamar hotel untuk memuaskan hasrat. Selain kolam air hangat, di lantai 7 juga terdapat sebuah kolam kecil yang disediakan untuk pengobatan refleksi kaki.

"Kalau kita berendam dulu di kolam air hangat, ditemani perempuan yang kita pilih. Bisa santai-santai dulu hilangkan pegal," katanya.

Tomo tak munafik, dia menyebut kedatangannya ke hotel itu memang untuk memuaskan hasrat seksualnya. Menurutnya, rata-rata pengunjung Hotel Alexis datang untuk tujuan yang sama.

Gambaran ini berbeda dengan pernyataan yang keluar dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto. Beberapa waktu lalu Catur mengaku tidak menemukan praktik prostitusi di Hotel Alexis. Hal itu setelah instansinya melakukan pemantauan dan memiliki izin usaha.

"Selama pemantauan kami, tidak ada bukti-bukti seperti itu (jadi tempat prostitusi). Maka kami tidak berani menindak. Kita kan harus berdasarkan bukti. Dari pengecekan teman-teman di Dinas Pariwisata, mereka masih melakukan usaha hiburan sesuai izinnya," ujarnya.

Ahok geram dengan pernyataan anak buahnya itu. "Saya baru saja marahin Kadisparbud, apaan ngomong Alexis enggak ada pelacuran. Saya bilangin ke dia, bilang saja ada (prostitusi di Alexis)," kata Ahok, kemarin.

 


Masih ada 127 tahanan/narapidana (napi) yang masih menjadi buronan. Mereka kabur dari rumah tahanan (rutan) Klas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau sejak 5 Mei 2017.

"Saat ini tinggal 127 (tahanan). Mungkin Sabtu-Minggu ini tertangkapnya. Kita masih lakukan perinciannya. Tapi itu informasi terakhir yang kita dapatkan," kata Kasubag Publikasi Humas Ditjenpas, Syarpani, saat dihubungi detikcom, Minggu (14/5/2017).

Hingga saat ini pengejaran masih terus dilakukan. Kepolisian dan TNI juga dikerahkan untuk membantu pencarian para tahanan/napi tersebut.

Syarpani menyebut lokasi pencarian para tahanan sudah dilakukan juga di luar Riau. Menurutnya, hal ini sudah dilakukan sejak peristiwa kaburnya 448 tahanan dari rutan tersebut.

"Sudah dari awal kejadian, kita sudah kerja sama dengan polda sekitar. Kepolisian polda seputaran seperti di Jambi. Kalau kita kan cuma melaporkan ke Polda Riau," tutur dia.

Kaburnya para tahanan/napi dari rutan itu terjadi pada Jumat, 5 Mei lalu. Saat itu, ada sekitar 448 tahanan yang kabur dengan merusak gembok setelah sebelumya sempat terjadi bentrokan di dalam rutan.

Akibat peristiwa ini, pihak Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) memecat tiga pejabat yakni Kepala Rutan Pekanbaru Teguh Triahatmanto, Kepala Pengamanan Rutan Pekanbaru Taufik, dan Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Tomi Firdaus. Selain itu Kepala Kanwil Kemenkum HAM dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau juga dicopot. Keduanya ditarik ke Jakarta untuk dilakukan pembinaan. Kemudian enam petugas Rutan Sialang Bungkuk diturunkan pangkatnya satu tingkat selama masa 3 tahun.


Sehari setelah insiden tewasnya empat mahasiswa di kampus Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998, Slamet Singgih menerima telepon dari seorang pengusaha keturunan Tionghoa di Jambi. Si pengusaha meminta Slamet membantu mengeluarkan putrinya, Merry dan empat kerabatnya yang terjebak di Kompleks Green Garden.

Berbekal dua pucuk pistol dan ditemani dua perwira menengah, Jenderal Bintang Satu itu meluncur ke perumahan di kawasan Jakarta Barat itu. Di sepanjang perjalanan ia melihat sejumlah pertokoan terbakar, isinya dijarah massa.

"Seolah terjadi pembiaran dan penanganannya sangat terlambat," tulis Slamet dalam memoarnya, 'Intelijen, Catatan Harian Seorang Serdadu' yang dikutip detikcom, Sabtu (13/5/2017). 


Selain itu, ia bersaksi bahwa kerusuhan massal yang terjadi di Jakarta 19 tahun lalu itu punya pola yang hampir serupa.

"Sebelum pembakaran dan menjarah isi toko, ada semacam 'tim pelopor' yang berjumlah 6-7 orang yang melakukan provokasi kepada masyarakat," tulis mantan Direktur Badan Intelijen ABRI itu.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Soeparno juga memiliki pengalaman dramatis saat terjadi peristiwa kerusuhan Mei 1998. Erman yang kala itu menjabat Direktur Utama PT PP-Taisei terpaksa mengubah drastis penampilannya.

Setelan jas ia tanggalkan, diganti kaus oblong dan celana kolor. Begitu juga dengan Mercedes yang biasa dikendarainya untuk berdinas, diganti motor bebek milik pembantunya. Semua itu demi menyelamatkan putri bungsunya, Ratna, yang tengah sekolah di Marsudirini, Matraman, Jakarta Timur.

Di sepanjang Jalan Raya Kalimalang yang dilaluinya dari Bekasi, ia menyaksikan massa merazia sejumlah kendaraan. Beberapa pengendara dipaksa turun, lalu kendaraannya dibakar. Begitu melintas di depan kantor Pemadam Kebakaran di Matraman, degup jantung Erman nyaris berhenti. Sekelompok lelaki bersenjata tajam menghentikan laju motornya. Dengan membentak-bentak mereka memaksa Erman membuka helm yang menutupi kepala dan wajahnya.

"Bukan! Dia pribumi, orang Jawa," seru seorang dari massa itu. Erman yang di kemudian hari menjadi Menteri Tenaga Kerja, 2005-2009 itu pun diizinkan melanjutkan perjalanan. "Plong…" tulis Erman dalam memoarnya, 'Si Tukang Betun Jadi Menteri' yang dikutip detikcom, Sabtu (13/5/2017).

Sayang, kesaksian Slamet dan Erman juga berbagai kesaksian lainnya tak menemukan jawaban tuntas. Tim Gabung Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk BJ Habibie sepekan setelah dilantik menjadi Presiden menggantikan Soeharto, 21 Mei, juga seperti tak punya gigi.

Hasil penyelidikan Tim yang diketuai Marzuki Darusman, mantan wakil ketua Komnas HAM, itu cuma mencatat 1200 orang mati terbakar, 8.500 bangunan dan kendaraan bermotor koyak-moyak, serta lebih 90 lebih wanita Tionghoa diperkosa dan dilecehkan.

Tim juga menyampaikan delapan rekomendasi, yaitu perlunya pemerintah melakukan penyelidikan lanjutan dan menyusun buku putih, mempercepat proses Yudisial, antara lain meminta Pangkoops Jaya Mayjen Syafrie Syamsoeddin, mengadili secara militer Letjen Prabowo dan semua pihak yang terlibat dalam kasus penculikan.

Selain itu, Tim juga merekomendasikan agar pemerintah memberikan jaminan keamanan bagi saksi dan korban dengan membuat undang-undang, memberikan rehabilitas dan kompensasi bagi semua korban dan keluarga kerusuhan, meratifikasi konvensi internasional mengenai anti-diskriminasi rasial, membersihkan segala bentuk premanisme, menyusun undang-undang tentang intelijen negara, dan mendata secara update semua aspek yang menyangkut kerusuhan pada 13-15 Mei 1998.

Sejauh ini, yang telah ditindaklanjuti pemerintah terkait rekomendasi tersebut adalah pembentukan Komnas Perempuan pada 15 Oktober 1998, mengadili anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat penculikan aktivis, membentuk Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban terkait UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, serta menerbitkan UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial dan UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.

Soal siapa yang menjadi arsitek dari kerusuhan paling kelam dalam sejarah republik ini masih bebas melenggang. Padahal patut diyakini, mereka yang sudah ditindak sejatinya cuma wayang. Wayang tak kan bisa menari di atas batang pisang tanpa seorang dalang.


Komisi III DPR akan memanggil Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pada pekan depan. Dalam pemanggilan tersebut, Komisi III akan membahas persoalan pengelolaan lembaga pemasyarakatan (LP) dan Rutan.

"Ya (dipanggil) pekan depan usai reses," kata Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo saat berbincang, Minggu (7/5/2017).

Bambang Soesatyo mengatakan, kinerja Kemenkum HAM sangat buruk dalam mengurusi LP. Hal itu dibuktikan kerusuhan di dalam LP dan Rutan terus terjadi selama setahun. Puncaknya, kasus narapidana yang melarikan diri di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5) kemarin.

"Sehari Sebelumnya, atau pada Kamis (4/5) sekitar pukul 15.30 WIB, LP Bentiring di Bengkulu juga dilanda kerusuhan, ketika ratusan narapidana terlibat bentrok fisik di dalam blok tindak pidana narkoba. Pada Kamis 2 Maret 2017, LP Jambi juga dilanda kerusuhan," ujar dia.

Kendati begitu, ia meminta pihak Kemenkum HAM tak mengeluh soal kelebihan kapasitas LP. Sebab, kelebihan kapasitas LP sudah isu lama yang harus diperbaiki sejak tahun 2016. Saat itu, LP Banceuy di Bandung dan LP Kerobokan di Bali terjadi kerusuhan narapidana.

"Dalam kapasitasnya sebagai regulator, Kemenkum HAM sudah berperilaku tidak etis karena terus menerus mengeluh. Kemenkum HAM seharusnya menawarkan dan berani mengeksekusi program pembenahan atau normalisasi fungsi LP. Namun, Kemenkum HAM tidak bekerja maksimal membenahi LP, karena kerusuhan di dalam LP terus saja terjadi. Ini menjadi bukti untuk menilai buruknya kinerja Kemenkumham dalam konteks pembenahan LP. Karena itu, Komisi III DPR mendesak Kemenkum HAM untuk berhenti mengeluh, dan mulailah bekerja membenahi LP," tutup dia.


Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno memberikan sepatu OK OCE ke Eko Hadi, pejalan kaki Madiun-Jakarta. Hadiah itu sebagai bentuk apresiasi Sandiaga.

"Kita berikan sepatu OK OCE, hari ini juga melaunching sepatu barunya dengan line Sandi Uno. Kita berikan kepada Pak Eko yang berjalan kaki menghabiskan lima sendal jepit dari Madiun ke Jakarta. Semoga bisa dipakai oleh beliau," ujar Sandi di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2017). 


Sandi menambahkan hari ini juga merupakan ulang tahun komunitas Jakarta Berlari yang pertama. Komunitas itu akan mendukung atlet pelari nasional yang akan mengikuti Jakarta Marathon di bulan Oktober.

"Jakarta Berlari ulang tahun yang pertama dan ini gerakan yang mendorong agar Jakarta pola hidupnya sehat. Ini juga mendukung 25 pelari atlet nasional yang akan mengikuti Jakarta Marthon di bulan Oktober dan juga ada 25 atlet junior yang bisa dibantu persiapannya menuju Jakarta Marathon," jelas Sandi.

Pada kesempatan ini Sandiaga dan Prabowo mengucapkan selamat ulang tahun untuk Anies Baswedan. Meskipun dalam acara tersebut Anies tidak hadir.

"Ya hari ini juga bertepatan dengan ulang tahun Pak Anies. Selamat ulang tahun Pak Anies," kata Sandiaga dari atas panggung.

Sebelumnya diberitakan ada seorang warga dari Kota Madiun bernama Eko Hadi Susilo (49) berjalan kaki menuju Jakarta. Ia melakukan itu sebagai bentuk nazar kemenangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Eko berjalan sejak tanggal 23 April dari Kota Madiun dan sampai Jakarta tepat dini hari tadi pukul 12.45. Ia bercerita telah menghabiskan 5 buah sendal jepit dan sempat menyiapkan surat wasiat juga kain kafan.



 


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan salah satu program Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi), yaitu KJP plus yang bisa dicairkan. Menurut Ahok, jika dananya ditarik, Pemprov tidak bisa melihat catatan uang yang digunakan.

"Saya cuma menyayangkan kalau waktu kampanye kemarin Pak Anies menjanjikan kalau dia jadi gubernur seluruh KJP itu boleh ditarik tunai. Kalau ditarik tunai semua, kita nggak bisa baca anak-anak ini beli apa?" kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2017).

Ahok menuturkan Pemprov DKI telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam penerapan KJP. Selain itu, maksud diadakannya KJP di Jakarta menurut Ahok adalah untuk melatih masyarakat tidak pakai uang tunai.

"Padahal kita sudah kerja sama dengan BI, Indonesia sedang menuju ke masyarakat nontunai. Kita mau melatih masyarakat kita itu tidak pakai uang tunai," tuturnya.

Jika KJP bisa dicairkan dan uangnya dibelanjakan, Ahok berpandangan Pemprov justru tidak bisa mengontrol pengeluaran belanja pemegang KJP. Menurut Ahok, jika masyarakat Jakarta masih belanja dengan uang tunai, berarti kemunduran.

"Kalau Anda melakukan penarikan tunai, berarti Anda membuat Jakarta mundur. Orang seluruh dunia menuju ke nontunai kok. Bagaimana dibalikin ke tunai?" katanya.


Pemprov DKI Jakarta akan melakukan penertiban kembali warga di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Sementara itu, Cagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan belum memastikan hadir pada saat penertiban tersebut.

"Nanti kalau datang dikabari," kata Anies di Asrama Haji Pondok Gede, Pinang Ranti, Jakarta Timur, Kamis (4/2/2017).

Tim dari Anies-Sandi sendiri sudah melakukan pembicaraan dengan tim warga di Kampung Akuarium. "Antar kita timnya sudah bicara, nanti kita kabari lebuh jauh," ujarnya.

Anies juga telah meminta moratorium penggusuran yang akan dilakukan Pemprov. Permintaan ini telah disampaikan sejak bulan Oktober lalu.

"Sejak bulan Oktober saya sudah sampaikan moratorium penggusuran karena masa kampanye. Dan dua minggu lalu warga Jakarta sudah mengambil sikap, pilihan warga Jakarta harus dipertimbangkan," imbuhnya.

Pilihan warga yang harus dipertimbangkan menurut Anies adalah pilihan untuk tidak melakukan penggusuran. Anies sendiri tetap berkomitmen pada janji kampanye yang akan melakukan penataan terhadap warga terancam penggusuran.

"Ditata ulang, dan kita mau rencanakan musyawarah. Saya sampaikan dari kemarin. Jangan membayangkan solusi itu sekadar muncul dari tangan pemerintah seakan-akan kami yang paling tahu. Ada banyak pihak, kita musyawarahkan dengan warga, dengan contoh-contoh penyelesaian di banyak tempat, dan termasuk di situ sudah ada gambar rumah yang akan dibangun di sana," jelasnya.


Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan jawaban soal pernyataan Zulkifli Hasan yang menyebutnya memiliki andil atas terpilihnya Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. JK menegaskan tidak melakukan intervensi atas pilihan Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat itu.

"Kalau orang berbicara, emangnya intervensi? Masak saya tidak bisa bicara? Kalau saya bicara sama Anda, intervensi gak? Nggak kan? Kalau orang berbicara kan boleh saja. Apa salahnya? semua teman saya," kata JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).

Dia mengatakan pembicaraannya dengan Prabowo dilakukan saat dirinya sedang melakukan kunjungan kerja di luar negeri. JK menyebut tidak ada yang salah dalam pembicaraan itu.

"Saya kan ke luar negeri waktu itu. Tentu berbicaralah apa salahnya, kita bicara dengan pimpinan partai agar semuanya hasilnya baik, negara aman, maju, dan damai. Coba sekarang? Damai kan?" tegas JK.

Sekali lagi, JK menjelaskan bahwa arti kata intervensi adalah memaksakan sebuah keputusan. Dalam pencalonan Anies, dirinya hanya melakukan pembicaraan dengan Prabowo.

"Bukan (intervensi). Kalau intervensi saya memaksa keputusan saya. tidak yang mengambil keputusan kan ketua partai, saya hanya berbicara. apa salah?" ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Zulkifli Hasan blak-blakan tentang peran JK saat partai-partai sedang menentukan cagub-cawagub DKI penantang Ahok-Djarot. Dia menyebut awalnya tidak ada partai yang mau mengusung Anies, namun telepon JK mengubah kondisi itu.

Zulkifli menceritakan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menawarkan Agus dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyanggupi tawaran SBY, asalkan Sandiaga diusung sebagai calon gubernur. Sandiaga sempat menemui Zulkifli dan menyatakan kesediaannya maju sebagai cawagub. Tapi ia menginginkan SBY bertemu dengan Prabowo terlebih dahulu.

"Nah saya tahu kalau Pak Prabowo, Pak SBY, ketemu mesti ada jaminan 5 tahun selesai. Kira-kira itu Pak isinya. Sehingga tak jadi ketemu. Sudah putus AHY. Di sini ya sudah Sandi sama Mardani. Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh nggak-ngaku, saya dengar kok teleponnya. Pak JK-lah yang meyakinkan sehingga berubahlah," kata Zulkifli sebelum membuka sosialisasi 4 pilar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5).



Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengatakan tidak ada korban saat rumahnya ditembak oleh orang tak dikenal semalam. Tembakan itu mengenai kaca kamar anaknya.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (3/5) pukul 21.00 WIB. Saat itu, kamar sang anak dalam kondisi kosong.

"Alhamdulillah kamar dalam keadaan kosong saat kejadian Rabu (3/5) malam sekitar pukul 21.00 sehingga tidak ada korban," kata Jazuli kepada wartawan, Kamis (4/5/2017). 

 
Betul itu rmh kami yg ditembak org tak dikenal, mhn semua tenang kta percayakan pd polisi tuk mengusutnya

Jazuli menyerahkan penyelidikan insiden ini ke polisi. Polres Tangerang Selatan juga sudah mendatangi rumah Jazuli untuk olah TKP.

"Kami sedang melakukan olah TKP dari jam 09.00 tadi untuk menentukan arah tembakan, apakah dari luar atau dari dalam," ujar Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto saat dikonfirmasi terpisah.

Polisi masih menentukan apakah tembakan berasal dari dalam atau luar dan mencari proyektilnya. Polisi juga masih memastikan apakah tembakan berasal dari senjata api atau tidak.







Pihak Istana Wapres menyebut peran Jusuf Kalla saat pencalonan Anies Baswedan di Pilgub DKI hanya sebatas konsultasi politik. Dalam konsultasi politik itu, JK memajukan nama Anies Baswedan ke Prabowo Subianto karena dianggap dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertimbangan yang disampaikan Pak JK adalah, mendorong nama Anies Baswedan kepada Prabowo. Karena bagi Pak JK, Anies dekat dengan semua termasuk dengan Presiden Jokowi," kata juru bicara Wapres JK, Husain Abdullah kepada detikcom, Rabu (3/5/2017).

Ada beberapa alasan JK mendorong Anies ketika itu. Husain mengatakan, Anies adalah juru bicara Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Selain itu, Anies merupakan juru bicara Jokowi selama Pilpres 2014.

"Tidak hanya itu, Anies juga bagian dari tim kerja Rumah Transisi setelah Pilpres 2014. Dan yang terakhir adalah Anies pernah menjabat menteri pendidikan di Kabinet Kerja Jokowi-JK," ucap Husain.

Sebelumnya diberitakan, Zulkifli Hasan blak-blakan tentang peran JK di saat partai-partai sedang menentukan cagub-cawagub DKI penantang Ahok-Djarot. Dia menyebut awalnya tidak ada partai yang mau mengusung Anies, namun telepon JK mengubah kondisi itu.

Zulkifli menceritakan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menawarkan Agus dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyanggupi tawaran SBY, asalkan Sandiaga diusung sebagai calon gubernur. Sandiaga sempat menemui Zulkifli dan menyatakan kesediaannya maju sebagai cawagub. Tapi ia menginginkan SBY bertemu dengan Prabowo terlebih dahulu.

"Nah saya tahu kalau Pak Prabowo, Pak SBY, ketemu mesti ada jaminan 5 tahun selesai. Kira-kira itu Pak isinya. Sehingga tak jadi ketemu. Sudah putus AHY. Di sini ya sudah Sandi sama Mardani. Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh nggak-ngaku, saya dengar kok teleponnya. Pak JK-lah yang meyakinkan sehingga berubahlah," kata Zulkifli sebelum membuka sosialisasi 4 pilar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5). 







 

Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengkaji kembali penertiban di Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Sandiaga mengaku belum dapat memberikan solusi karena belum menjabat.

"(Penertiban) harus dikaji kembali. Tapi 6 bulan ke depan masih Pak Basuki dan Pak Djarot," kata Sandiaga di Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).

Sandiaga mengaku telah menghubungi kubu Ahok-Djarot untuk menawarkan bantuan dalam menyelesaikan pemerintahan mereka. Ia berharap semua kebijakan Ahok dapat diselesaikan pada Oktober.

"Kita tunggu apa yang dibutuhkan, saya sudah menawarkan sih ke PakBasuki-Djarot apa yang menjadi hal yang bisa kita bantu. Untuk memastikan 6 bulan ke depan. Mereka sukses mengelola Jakarta dan dipastikan selesai Oktober-nya di Oktober banyak yang diselesaikan," katanya.

Sebelumnya, Ahok mengatakan akan terus melakukan penertiban di Kampung Akuarium. Bahkan penertiban akan dilakukan hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2017.

"Ya kita sikat (tertibkan) terus," ujar Ahok saat ditanya soal langkah yang dipilih agar Kampung Akuarium tak kembali diduduki warga, Selasa (2/5).

Ahok mengaku sudah meminta Wali Kota Jakarta Utara dan Satpol PP melakukan penertiban di Kampung Akuarium. Dia membenarkan bahwa penertiban akan dilakukan pada pekan ini.